Operational Amplifier atau biasa disebut Opamp adalah sebuah penguat beda, di mana penguat ini menguatkan selisih tegangan dari kedua kaki masukannya. Gambar 1 menunjukkan bentuk fisik dari salah satu opamp yang paling sering digunakan, yaitu opamp 741.
Pada jaman dahulu perangkat ini digunakan untuk melakukan operasi aritmatika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut penjelasan sederhana dari cara kerja Opamp.
![]() |
Gambar 1 - Op Amp 741 |
Pada jaman dahulu perangkat ini digunakan untuk melakukan operasi aritmatika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Berikut penjelasan sederhana dari cara kerja Opamp.
![]() |
Gambar 2 - Simbol Skematik Op Amp |
Idealnya, opamp memiliki impedansi input tak terhingga; penguatan DC open loop sebesar tak terhingga; impedansi output sama dengan nol; serta bandwidth yang tidak terbatas. Akan tetapi, kenyataan tidak pernah sesempurna yang dibayangkan.
Opamp yang sesungguhya memiliki impedansi input sebesar 1000 MOhm; penguatan DC open loop hingga 100.000.000 kali; impedansi output sebesar 10 hingga 100 Ohm dengan bandwidth 4 MHz.

Misalkan beda potensial antara kaki (+) dan (-) sebesar 1 V dengan penguatan DC open loop sebesar 100.000, maka outputnya menjadi 1 x 100.000 atau sebesar 100.000 Volt. Apakah benar 100.000 Volt? Tentu tidak. Opamp memiliki tegangan kerja 5 hingga 24 Volt. Jadi, dengan prinsip kekekalan energi, misal inputnya 12 Volt, maka outputnya tidak akan melebihi 12 Volt, dan biasanya output maksimal sebesar Vcc - 2 Volt. Kondisi ini disebut kondisi saturasi (jenuh). Jika dioperasikan dengan 2 suplai (+Vcc dan -Vcc) maka akan ada kondisi saturasi positif dan saturasi negatif.
Kembali lagi, misalkan beda potensial antara kaki (+) dan (-) sebesar 1 V, dengan penguatan 100.000 kali, maka outputnya akan mengalami saturasi positif. Jika beda potensial diturunkan menjadi 0,1 V maka outputnya masih tetap saturasi positif. Semakin dikecilkan menjadi 10 uV, outputnya masih saturasi positif. Dan ketika beda potensial antarkaki menjadi 1uV barulah outputnya menjadi 1 x 10^(-5) x 1 x 10^5 = 1 V. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Opamp dengan konfigurasi open loop dapat menjadi penguat di saat tegangan antarkakinya amat sangat kecil.
Tambahan: Pada praktiknya, konfigurasi open loop digunakan sebagai komparator.
Comments
Post a Comment